Wednesday, October 8, 2014

Keindahan tahura (taman hutan raya) bunder Gunungkidul

Assalamu'alaikum..

Agan pernah datang ke Gunungkidul? Apa tanggapan ketika mendengar kata Gunungkidul? Yap Gunungkidul merupakan salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta yang dikenal dengan kegersangannya dan kemiskinan airnya. Namun tanggapan gak semua daerah di Gunungkidul seperti itu gan, tanggapan tsb hanya berlaku di sebagian kecil wilayah Gunungkidul. Tetapi tanggapan tersebut akan semakin hilang seiring kemunculan potensi wisata yang ada di Kabupaten paling tenggara Jogja tersebut. Dibalik persepsi itu, banyak kelebihan yang dipunyai Gunungkidul. Apa coba? Ya Gunungkidul sekarang terkenal dengan potensi wisata alamnya gan. Dari wisata pantai sampai gunung, dari ujung barat sampai timur, Gunungkidul mempunyai potensi wisata yang sangat banyak gan. 
Nah kali ini ane mau nunjukin potensi wisata hutan yang dulunya sering disebut hutan tleseh/ bunder, sekarang sudah mulai dikembangkan proyek pariwisata hutan namanya TAHURA Bunder (Taman Hutan Raya Bunder). Lokasinya kawasan hutan Bunder, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Banaran dan Bunder, Bagian Daerah Hutan (BDH) Playen, tepatnya Jalan Wonosari-Jogja di samping jalan tikungan sebelum memasuki bangjo pertama di Gunungkidul (Wonosari).
Berikut ulasan mengenai Tahura:

Propinsi DIY memiliki hutan (negara) seluas ± 18.000 Ha atau 5,36 % dari luas wilayahnya sehingga akan lebih strategis apabila dikembangkan untuk fungsi konservasi dengan memanfaatkan jasa lingkungan dan pariwisata dari pada sebagai hutan produksi. Dari luasan hutan tersebut sebagian besar kawasan hutan berada di Kabupaten Gunungkidul, yaitu ± 13.000 Ha. Salah satu potensi hutan Gunungkidul yang dapat dikembangkan menjadi kawasan pariwisata alam adalah kawasan hutan Bunder, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Banaran dan Bunder, Bagian Daerah Hutan (BDH) Playen.

Potensi wisata yang dimiliki hutan Bunder meliputi potensi lanskap, potensi obyek wisata, aksesbilitas yang mudah dan lokasi strategi yang terletak di pertengahan jalan antara Yogyakarta – obyek-obyek wisata di pantai selatan Gunungkidul dan merupakan salah satu pintu masuk wisatawan ke Yogyakarta dari arah Pacitan. Kawasan ini berdampingan dan didukung oleh potensi kawasan yang sudah terkenal, seperti Wanagama sebagai kawasan hutan pendidikan dan penelitian, Rest Area dan Desa Wisata. Disamping itu didukung oleh adanya penangkaran rusa, unit persemaian dan pabrik penyulingan minyak kayu putih yang memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan menjadi obyek dan daya tarik wisata minat khusus. 

Kawasan hutan Bunder yang akan dikembangkan untuk pariwisata alam berbasis konservasi dilaksanakan pada 8 (delapan) petak hutan, yaitu petak 11, 15, 20, 21, 19, 22, 23 dan 24 dengan luas 617 hektar. Disamping itu potensi kawasan hutan Wanagama didekatnya serta wilayah pedusunan disekitarnya dapat menjadi pelengkap pengembangan kawasan pariwisata ini.

Kawasan hutan Bunder yang saat ini merupakan Hutan Produksi berpotensi untuk diubah fungsinya menjadi Kawasan Pelestarian Alam berbentuk Taman Hutan Raya (TAHURA) agar diperoleh hasil maksimal dari berbagai kepentingan antara konservasi, pariwisata, ekonomi, sosial dan budaya. Pelaksanaan pengembangan hutan Bunder dilakukan dengan dibuat zonasi (pemintakatan) yang terdiri dari intensive used zone dan extensive used zone.

Pola pengembangan dan pengelolaan kawasan wisata Bunder menganut prinsip PARTNERSHIP dengan pihak-pihak terkait agar lebih efisien dan optimal. Stakeholders yang dimaksud meliputi masyarakat sekitar kawasan, ASITA, PHRI, HPI, swasta/investor, pemerintah, LSM dan lembaga pendidikan.
sumber


Tahura ini deket sama objek-objek lain yang musti juga dikunjungi seperti Tempat penangkaran rusa, Rest Area Gunungkidul, Sungai Oya, Pabrik Minyak Kayu putih. 
Ini kebetulan ane rumahnya gak jauh dari tkp, jadi ane main blusukan ke tkp tanpa pake helm gehe
Perjalanan dimulai saat memasuki pukul 7 pagi lebih, pertama melewati Lapangan Udara (AURI) masuk ke gang ke utara. Kemudian menuju pabrik minyak kayu putih Sendang Mole. Kalo belum tau tanya-tanya ke warga sekitar pasti tau lokasinya.

Sendang mole/ Pabrik penyulingan minyak kayu putih:











Dan sampailah di kawasan tahura











KESYAHDUAN KOMPLEKS CANDI GEDONGSONGO

Candi Gedong Songo adalah nama sebuah komplek bangunan candi peninggalan budaya Hindu yang terletak di desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Indonesia tepatnya di lereng Gunung Ungaran. Di kompleks candi ini terdapat sembilan buah candi.

Candi ini diketemukan oleh Raffles pada tahun 1804 dan merupakan peninggalan budaya Hindu dari zaman Wangsa Syailendra abad ke-9 (tahun 927 masehi).

Candi ini memiliki persamaan dengan kompleks Candi Dieng di Wonosobo. Candi ini terletak pada ketinggian sekitar 1.200 m di atas permukaan laut sehingga suhu udara disini cukup dingin (berkisar antara 19-27 °C)

Lokasi 9 candi yang tersebar di lereng Gunung Ungaran ini memiliki pemandangan alam yang indah. Selain itu, obyek wisata ini juga dilengkapi dengan pemandian air panas dari mata air yang mengandung belerang, area perkemahan, dan wisata berkuda. (wiki)

Berikut pemandangan yang berhasil saya abadikan lewat mata kamera saya.


Penampakan 1: